Wednesday, March 7, 2018

Apakah Jam-jam Sengsara

JAM-JAM SENGSARA

Apakah Jam-jam Sengsara Tuhan Kita Yesus Kristus?

Pada usia 17 tahun, Hamba Allah (Servant of God) Luisa Piccarreta menulis novena-nya yang pertama persiapan Natal dengan meditasi 9 jam. Setelah menyelesaikannya, Tuhan kita mengundangnya untuk meditasi terus menerus pada 24 jam terakhir dimana Ia menderita selama kejadian Sengsara-Nya, dimulai dengan saat ketika Ia mengucapkan perpisahan pada Ibu-Nya (yaitu, sebelum mewujudkan Ekaristi) dan diakhiri dengan saat ketika Yesus dimakamkan.

Di setiap jam Sengsara-Nya, Tuhan kita mengundang kita untuk menemaninya dan memberikan penghiburan dengan cinta kita; dengan cara ini, sedikit demi sedikit ketika kita memasuki setiap peristiwa, setiap kata, setiap kebenaran dan setiap penderitaan, kita akan mulai mengerti betapa besarnya Cinta Tuhan untuk kita dan tidaklah mungkin bagi kita untuk ingin mencintai Dia sebanyak yang Ia layak dicintai oleh kita. Dengan cara ini, kita akan memperdalam pengertian kita tidak hanya Sengsara Eksternal yang ditahan oleh Yesus, tetapi juga seluruh penderitaan-penderitaan intim-Nya, tersembunyi di mata para mahkluk, yang merupakan Sengsara Internal.

Untuk itulah, merenungkan pada satu dari Jam-jam Sengsara berarti bersatu dengan Yesus dan melakukan segala sesuatu yang Ia lakukan setiap satu kejadian Sengsara-Nya. Dalam artian bersatu dengan doa-doa dan pemulihan-pemulihan yang dipersembahkan Yesus secara interior kepada Bapa saat Ia sedang didera, dimahkotai duri, disalibkan, dan sebagainya, dan untuk tujuan ini, kita mengikuti buku, “The 24 Hours of the Passion of Our Lord Jesus Christ.” Dengan cara demikian, setiap waktu kita membaca, merenungkan dan menyatu di dalam setiap jam Sengsara, kita harus mencoba untuk menjadikan doa-doa, intensi-intensi dan pemulihan-pemulihan Yesus sebagai milik kita sendiri agar bersama Dia kita dapat mempersembahkannya kepada Bapa bagi keselamatan jiwa-jiwa dan bermanfaat bagi semua umat manusia.
Cover Buku «Orologio della Passione di Nostro Signore Gesù Cristo»,
Edisi Pertama dipublikasikan tahun 1915 oleh St. Fr. Hannibal Di Francia diterjemahkan ke dalam Bahasa Inggis dengan judul:
“The Hours of the Passion of Our Lord Jesus Christ.”

Setelah Hamba Allah Luisa Piccarreta telah melakukan secara terus menerus Jam-jam Sengsara lebih dari tiga puluh tahun, Santo Hannibal Maria di Francia, yang telah ditunjuk oleh “the Ecclesiastical Censor” bagi semua tulisannya, memerintahkan di bawah Kepatuhan yang Suci untuk menuliskan semuanya itu. Sebagai hasilnya kami memiliki Buku Surga ini. Melihat kekayaan dari isi dan melihat sekilas semua kebaikan yang akan berlaku bagi jiwa-jiwa, Santo Hannibal mencetak empat edisi pertama buku ini yaitu pada tahun 1915, 1916, 1917 dan 1924.

Hamba Allah, Luisa Piccarreta
Setelah Hamba Allah Luisa Piccarreta selesai menulis naskah asli, ia mengirimkannya kepada Santo Hannibal bersama dengan sebuah surat. Di dalam surat ini ia berbicara tentang kepuasan yang dirasakan Yesus kapan pun kita bermeditasi akan Jam-jam ini.  Luisa berkata, “seolah Yesus mendengarkan suara-Nya sendiri dan doa-doa-Nya diperbanyak di dalam pemulihan-pemulihan itu, seperti doa-doa yang dinaikkan-Nya kepada Bapa selama 24 jam saat Sengsara-Nya yang sedih.” Juga, Luisa menyertakan bersama naskah dan surat akan beberapa catatan dimana ia cantumkan pengaruh-pengaruh dan janji-janji yang dibuat Yesus bagi siapapun yang bermeditasi akan Jam-jam Sengsara-Nya ini.



Baca pengaruh-pengaruh dan janji-janji Tuhan kita yang disertakan oleh Hamba Allah Luisa Piccarreta di dalam naskah Jam-jam Sengsara…

Jam-jam Sengsara Tuhan kita Yesus Kristus

24 Jam Sengsara Tuhan kita Yesus Kristus

17.00 – 18.00  
18.00 – 19.00
19.00 – 20.00
20.00 – 21.00
21.00 – 22.00
22.00 – 23.00
23.00 – 00.00
00.00 – 01.00
01.00 – 02.00
02.00 – 03.00
03.00 – 04.00
04.00 – 05.00
05.00 – 06.00
06.00 – 07.00
07.00 – 08.00
08.00 – 09.00
09.00 – 10.00
10.00 – 11.00
11.00 – 12.00
12.00 – 13.00
13.00 – 14.00
14.00 – 15.00
15.00 – 16.00
16.00 – 17.00




Manfaat-manfaat bermeditasi Jam-jam Sengsara

Pengaruh-pengaruh yang kita peroleh jika kita secara teratur bermeditasi akan Sengsara Tuhan kita Yesus Kristus sungguh mengagumkan. Di dalam sejarah Gereja kita dapat melihat contoh yang tak terbilang banyaknya akan kehidupan para kudus. Cara yang paling efektif untuk bermeditasi akan Sengsara Tuhan kita adalah dengan buku mengagumkan ini, “The Hours of the Passion of Our Lord Jesus Christ.” (Jam-jam Sengsara Tuhan kita Yesus Kristus).

Di dalam buku ini, Yesus memegang tangan kita dan memperkenalkan pada kita secara manis satu per satu secara tegas saat-saat berbeda akan Sengsara-Nya, dari saat Ia mengucapkan selamat tinggal kepada Bunda-Nya yang Terkudus, yaitu sebelum memulai Sengsara-Nya, sampai perpisahan-Nya dengan sang Bunda di makam.

Dengan kehalusan yang tak terjelaskan Yesus mengajarkan kita untuk hidup bersama-Nya di setiap saat akan Sengsara-Nya, untuk memberikan kepada-Nya penghiburan dan kenyamanan yang sejati, pemulihan bernilai dan ucapan syukur yang layak kepada seorang Tuhan, yang menjadi manusia, merendahkan Diri-Nya sendiri sampai ke kedalaman jurang kita.

Lebih jauh lagi, Yesus menaruh di dalam jiwa yang memasuki jam-jam ini, sebuah roh yang baru, sebuah sikap hati yang baru, sebuah kehidupan yang baru, yang benar-benar Ilahi, hingga jiwa itu terus-menerus merenungkan Sengsara Yesus sepanjang hari, dan lebih lagi, hidup di setiap peristiwa-peristiwa tersebut di kehidupan jiwa itu.

Jiwa itu melebur di dalam kasih dan kesedihan yang ekstrim ini, mulai berubah menjadi Yesus, sehingga menerima buah utuh yang Tuhan kita ingin berikan kepada kita melalui penderitaan-penderitaan-Nya. Buah dari urutan asli dari saat kita diciptakan dan yang dirampas oleh dosa dari kita; untuk “Hidup di dalam Kehendak Tuhan”, “Jadilah kehendak-Mu di atas bumi seperti di dalam Surga,”, sebagaimana Yesus mengajarkannya sendiri kepada kita dan melalui tulisan Hamba Allah Luisa Piccarreta.

Untuk mengembalikan kita kepada keadaan, tempat dan tujuan asli satu-satunya alasan Tuhan telah menciptakan kita bagi keabadian, bagi kemuliaan Tuhan.

Marilah kita buat daftar beberapa pengaruh yang disebutkan oleh Tuhan kita kepada Hamba Allah Luisa Piccarreta yang berhubungan dengan meditasi Jam-jam Sengsara Tuhan kita Yesus Kristus:


Pemikiran yang terus menerus akan Sengsara membentuk sebuah pancuran air di dalam hati jiwa bagi kemuliaan Tuhan dan bagi kebaikan semua ciptaan.

Vol. 11, 10 April 1913
“Seseorang yang selalu memikirkan Sengsara-Ku membentuk sebuah pancuran di dalam hatinya dan semakin ia memikirkan tentang hal itu, semakin besarlah pancuran itu. Dan seperti air yang memancar adalah air umum bagi setiap orang, dengan cara yang sama, pancuran akan Sengsara-Ku ini yang terbentuk di hatinya akan berguna bagi kebaikan jiwa, bagi kemuliaan-Ku, dan bagi kebaikan semua ciptaan.”

Jam-jam Sengsara merupakan doa-doa dan pemulihan-pemulihan Yesus yang sama.

Vol.11, 6 September 1913
“Puteri-Ku… Jam-jam Sengsara-Ku, yang merupakan doa-doa-Ku sendiri, pemulihan-pemulihan-Ku dan seluruhnya cinta, telah keluar dari kedalaman Hati-Ku. Mungkin engkau telah melupakan berapa kali Aku telah menyatukan Diri-Ku sendiri denganmu untuk melakukannya bersama-sama, dan Aku telah mengubah hukuman-hukuman menjadi rahmat bagi seluruh dunia?”

 “O, betapa Aku menginginkan paling tidak satu orang di setiap kota, daerah dan negara untuk melakukan meditasi-meditasi ini! Kenyataannya, hal itu akan terjadi, seolah Aku mendengarkan suara dan doa-doa-Ku sendiri di setiap negara, dan Keadilan-Ku, begitu dibenci di waktu-waktu ini, sebagian akan diredakan.”

Vol. 11, Oktober 1914
 “Jam-jam ini paling berharga karena jam-jam itu tidak lain tidak bukan adalah pengulangan dari apa yang Aku lakukan di dalam peristiwa kehidupan fana-Ku, dan yang terus Aku lakukan di dalam Sakramen yang Maha Kudus. Ketika Aku mendengarkan Jam-jam Sengsara-Ku ini, Aku mendengarkan sendiri suara-Ku, doa-doa-Ku sendiri. Di dalam jiwa itu Aku melihat Kehendak-Ku – yang menginginkan kebaikan bagi semuanya dan memulihkan semuanya – dan Aku merasa ditarik untuk ditinggal di dalam dia, untuk dapat melakukan apa yang ia lakukan dalam dirinya sendiri. Oh, betapa Aku ingin bahkan satu jiwa saja di setiap kota melakukan Jam-jam Sengsara-Ku ini! Aku akan mendengarkan Diri-Ku sendiri di setiap kota, dan keadilan-Ku, murka besar di saat-saat ini, akan reda sebagian.”

Mengulangi Jam-jam Sengsara selalu memberikan Yesus kepuasan yang besar sehingga sebagai imbalannya Ia membalas dengan berlimpah jiwa itu dengan cahaya dan kemuliaan baru, rahmat-rahmat baru di bumi dan di Surga.

Vol. 11, 4 November 1914
 “Aku sedang melakukan Jam Sengsara dan Yesus, merasa senang, berkata padaku: “Puteri-Ku, jika saja kautahu betapa kepuasan besar yang Kurasakan melihat engkau mengulangi Jam-Jam Sengsara-Ku – selalulah mengulanginya lagi dan lagi – engkau akan bahagia. Benarlah bahwa para kudus-Ku telah merenungkan Sengsara-Ku dan telah memahami begitu besarnya apa yang telah Kuderita, meleleh di dalam airmata belas kasih, begitu besar, sehingga merasa begitu dihabiskan bagi cinta akan kesakitan-kesakitan-Ku; tetapi tidak secara terus-menerus yang demikian, dan diulangi seringkali dengan teratur seperti ini. Dengan demikian Aku dapat mengatakan bahwa engkau adalah yang pertama yang memberikan-Ku kesenangan ini, begitu besar dan istimewa, ketika engkau menyimpan bagian-bagian – jam per jam – akan hidup-Ku dan akan apa yang telah Kuderita. Dan aku begitu merasa ditarik sehingga, jam per jam, Aku memberikanmu makanan ini dan Aku makan makanan yang sama bersamamu, melakukan apa yang kaulakukan bersamamu. Ketahuilah, bagaimanapun, bahwa Aku akan memberikan imbalan kepadamu dengan berlimpah dengan cahaya baru dan rahmat-rahmat baru; dan bahkan setelah kematianmu, setiap saat jiwa-jiwa di bumi melakukan Jam-jam Sengsara-Ku, di Surga aku akan mengenakanmu dengan pakaian cahaya dan kemuliaan yang baru.

Siapapun yang melakukan Jam-jam Sengsara ini membuat Kehidupan Yesus menjadi hidupnya sendiri dan mengambil tanggungjawab-tanggungjawab-Nya yang sama.

Vol. 11, 6 November 6 1914
 “Ketika aku meneruskan Jam-jam Sengsara seperti biasanya, Yesus-ku terkasih berkata kepadaku: “Puteri-Ku, dunia ini terus menerus membarui Sengsara-Ku; dan karena kebesaran-Ku menyelubungi segalanya, dari dalam dan luar para mahkluk, dari kontak dimana aku dipaksa menerima paku-paku, duri-duri, cambukan-cambukan, cemooh-cemooh, ludahan dan semua yang lainnya yang Kuderita di dalam Sengsara – dan masih banyak lagi. Sekarang, saat melakukan kontak dengan jiwa-jiwa yang melakukan Jam-jam Sengsara-Ku aku masih merasakan paku-paku disingkirkan, duri-duri dicabuti, luka-luka diobati, ludahan diseka. Aku merasa Aku diberikan imbalan di dalam kebaikan terhadap kejahatan yang dilakukan oleh yang lainnya kepada-Ku, dan di dalam merasakan kontak dengan mereka, tidak ada yang menyakiti Aku, tetapi hanya kebaikan sehingga aku semakin dan semakin bersandar pada mereka.”

Tambahan lagi, kembali berbicara mengenai Jam-jam Sengsara ini, Yesus terberkati mengatakan:
“Puteri-Ku, ketahuilah bahwa dengan melakukan Jam-jam ini jiwa itu mengambil pikiran-pikiran-Ku menjadi pikiran-pikirannya sendiri; dia mengambil pemulihan-pemulihan, doa-doa, hasrat-hasrat, kasih-kasih-Ku dan bahwa serat-serat yang paling mesra, diambilnya menjadi miliknya sendiri. Dan menaikkannya antara Surga dan bumi, ia melakukan tugas yang sama, dan sebagai co-redemptrix (penebus pendamping), ia berkata bersama-Ku: ‘Ecce ego, mitte me [Inilah Aku, kirimlah Aku] – Aku ingin memulihkan semuanya, menjawab semuanya, dan memohon kebaikan bagi semuanya’.”

“Sebarkanlah lebih lagi, sebarkanlah lebih lagi!”
Jam-jam ini adalah seruputan-seruputan kecil kemanisan yang dapat diberikan jiwa-jiwa kepada Yesus. Ketika satu jiwa mem-fokuskan pikirannya di dalam kehidupan, sengsara dan doa-doa Yesus, para malaikat mengelilingi jiwa ini untuk mengambil kata-kata, doa-doa, belaskasih, airmata dan persembahan-persembahannya dan menyatukannya dengan semua milik Yesus, mereka membawanya kepada Keagungan Ilahi untuk diperbaharui di dalam Yesus kemuliaan akan Kehidupan-Nya.

Vol. 11, 13 Oktober 1916
Aku sedang melakukan Jam-jam Sengsara, dan Yesus terberkati berkata kepadaku:
“Puteri-Ku, di dalam perjalanan hidup yang fana, ribuan dan ribuan malaikat adalah arak-arakan Kemanusiaan-Ku, mengumpulkan semua yang telah Aku lakukan – langkah-langkah-Ku, karya-karya-Ku, kata-kata-Ku, dan bahkan helaan nafas-Ku, kesakitan-kesakitan-Ku, tetesan-tetesan Darah-Ku – singkatnya, semuanya. Mereka adalah para malaikat yang bertugas menjaga-Ku, dan memberikan-Ku penghormatan; patuh pada setiap permintaan-Ku, mereka akan mengangkat dan membawanya ke Surga, untuk diberikan kepada Bapa akan apa yang sedang Aku lakukan.
Sekarang para malaikat ini memiliki sebuah tugas istimewa, dan sebagaimana jiwa mengingat Kehidupan-Ku, Sengsara-Ku, Darah-Ku, luka-luka-Ku, doa-doa-Ku, mereka mengelilingi jiwa ini dan mengumpulkan kata-katanya, doa-doanya, tindakan-tindakan belas kasihnya bagi-Ku, airmatanya dan persembahan-persembahannya; mereka menggabungkannya dengan semua milik-Ku, dan mereka membawanya ke hadapan Keagungan-Ku untuk diperbaharui bagi-Ku kemuliaan akan Kehidupan-Ku.
Kegembiraan para malaikat sangatlah besar sehingga, dengan penuh hormat, mereka mendengarkan apa yang diucapkan jiwa itu dan berdoa bersamanya. Jadi, betapa begitu dengan perhatian dan hormat-lah satu jiwa harus melakukan Jam-jam ini, berpikir bahwa para malaikat tergantung pada bibir-bibirnya untuk mengulangi apa yang diucapkannya.”
Kemudian Ia menambahkan: “Setelah sebegitu banyak kepahitan yang diberikan para mahkluk pada-Ku, Jam-jam ini adalah seruputan-seruputan kecil yang manis yang diberikan jiwa-jiwa kepada-Ku; tetapi karena begitu banyaknya seruputan-seruputan pahit yang Kuterima, seruputan manis itu terlalu sedikit. Untuk itu, sebarkanlah lebih lagi, sebarkanlah lebih lagi!”

     Bapa Surgawi mendapatkan kemuliaan-Nya di dalam Yesus, kepuasan dan kepuasan yang paling sempurna dan cinta akan kebaikan bagi setiap orang, sehingga Ia ingin mendapatkan di dalam jiwa-jiwa agar, seperti Yesus, menyerupai Dia.
     Jiwa harus mengulangi niat-niat Yesus di setiap jam dimana ia bermeditasi akan Sengsara, di dalam setiap tindakan, di dalam segalanya. Jadi, Keadilan Ilahi akan diredakan.

Vol. 11, 9 Desember 1916
 “Puteri-Ku, janganlah menambah kesakitan-kesakitan-Ku dengan khawatir – sudah terlalu banyak. Aku tidak menginginkan ini darimu; sebaliknya, aku ingin engkau membuat kesakitan-kesakitan-Ku, doa-doa-Ku dan seluruhnya Diri-Ku sebagai milik-Mu, dengan cara demikian aku akan menemukan di dalam engkau satu lagi AKU. Di saat-saat ini Aku ingin kepuasan-kepuasan yang besar, dan hanya orang yang membuat Aku menjadi miliknya sendiri yang dapat memberikan itu semua kepada-Ku.

Yang didapatkan Bapa di dalam Aku – kemuliaan, kesenangan, cinta, kepuasan-kepuasan utuh dan sempurna, dan bagi kebaikan semuanya – aku ingin menemukan di dalam jiwa-jiwa ini, seperti banyak Yesus-Yesus lain yang menyerupai Aku. Intensi-intensi ini harus kau-ulangi di setiap Jam Sengsara yang kaulakukan, di dalam setiap tindakan – di dalam segalanya. Jika aku tidak menemukan kepuasan-kepuasan-Ku – ah, berakhirlah dunia! Pukulan-pukulan akan tercurah. Ah, puteri-Ku! Ah, puteri-Ku!” Dan Ia menghilang.

Dunia telah kehilangan keseimbangannya karena ia telah kehilangan pikiran akan Sengsara Yesus. Dunia telah berlaku bagai seorang anak yang tidak berhasrat untuk mengenali ibunya atau seperti seorang rasul yang mengabaikan gurunya dan tidak ingin mendengarkan pengajaran-pengajarannya. Mereka telah menjadi rasa sakit bagi mereka sendiri, teror dan kesedihan bagi masyarakat mereka. Manusia telah menjadi: teror dan kesakitan, kesakitan tanpa ampun.

Vol. 11, 2 Februari 1917
Seperti biasa, aku mendapatkan diriku di luar diriku sendiri, dan aku menemukan Yesusku terkasih selalu, begitu banyak darah menetes, dengan sebuah mahkota duri yang mengerikan susah payah melihat aku melalui duri-duri itu. Ia berkata kepadaku:

“Puteri-Ku, dunia telah menjadi tidak seimbang karena ia telah kehilangan pemikiran akan Sengsara-Ku. Di dalam kegelapan, dunia tidak menemukan cahaya Sengsara-Ku yang dapat meneranginya; seandainya dunia tahu akan hal itu, kekasih-Ku, dan betapa mahal harga jiwa-jiwa bagi-Ku, dunia akan berpaling untuk mengasihi Yang Esa yang telah sungguh-sungguh mengasihinya; dan cahaya Sengsara-Ku akan menuntunnya, menaruhnya sebagai penjaga terhadap semua bahaya. Di dalam kelemahan, dunia tidak menemukan kekuatan Sengsara-Ku yang seharusnya akan menopangnya. Di dalam ketidaksabaran, dunia tidak menemukan cermin kesabaran-Ku yang akan menginfuskan ke dalamnya ketenangan dan penyerahan diri; dan di hadapan kesabaran-Ku, merasa malu, dunia akan melakukan tugasnya untuk menguasai dirinya. Di dalam kesakitan-kesakitan, dunia tidak menemukan penghiburan di dalam kesakitan-kesakitan yang telah seorang Tuhan tanggung, menanggung kesakitan-kesakitannya akan menginfuskan ke dalamnya cinta akan penderitaan. Di dalam dosa, dunia tidak menemukan kekudusan-Ku yang menaruh dirinya sendiri di depan dosa itu, dunia akan menginfuskan ke dalamnya kebencian akan dosa.

Ah! Manusia telah menyalahgunakan segalanya, sebab di dalam segalanya manusia telah menyingkirkan Dia yang dapat menolongnya. Inilah sebabnya mengapa dunia telah kehilangan keseimbangannya. Ia berlaku seperti seorang anak kecil yang tidak lagi mengenali ibunya; atau seorang rasul yang menyangkal gurunya, tidak lagi ingin mendengarkan ajaran-ajarannya, atau mempelari pelajaran-pelajarannya. Apakah yang akan terjadi dengan anak ini dan dengan rasul ini? Mereka akan menjadi kesedihan itu sendiri, dan menjadi teror dan kesedihan masyarakat. Manusia telah menjadi sedemikian rupa – teror dan kesedihan; tetapi sebuah kesedihan tanpa belas kasihan. Ah! Manusia semakin parah dan parah, dan aku menangisinya dengan airmata darah!”

“Jam-jam ini (Jam Sengsara) ini adalah keteraturan alam raya, yang mempersiapkan keharmonisan antara Surga dan bumi, dan memaksa Aku tidak menghancurkan dunia.”
Saat bermeditasi pada Jam-jam Sengsara Tuhan kita Yesus Kristus, Darah-Nya, luka-luka-Nya, cinta dan segala yang Ia lalui, itu adalah menaruh di dalam sirkulasi pemulihan-Nya sendiri bagi keselamatan semuanya. Hal ini bagaikan kehidupan Yesus sendiri diulang lagi.

Vol. 12, 16 Mei 1917
Kemudian aku menemukan diriku di luar diriku sendiri. Aku berada di tengah banyak jiwa yang berkata kepadaku – tampaknya mereka adalah jiwa-jiwa di api penyucian dan para kudus, dan mereka menyebutkan satu nama yang kukenal, yang meninggal belum lama ini – dan mereka berkata kepadaku:

 “Dia (Yesus) merasa gembira melihat bahwa tidak ada satu pun jiwa yang masuk ke Api Penyucian tanpa memiliki tanda Jam-jam Sengsara; dan dikelilingi oleh arak-arakan Jam-jam ini dan ditolong oleh Jam-jam ini, jiwa-jiwa dibawa ke tempat yang aman. Dan tidak ada satu jiwa yang terbang ke dalam Surga tanpa ditemani Jam-jam Sengsara ini. Jam-jam ini terus menerus membuat embun hujan turun dari Surga ke bumi, ke dalam Api Penyucian dan bahkan ke dalam Surga.”

Saat mendengarkan ini, aku berkata pada diriku sendiri: “Mungkin Yesus-ku yang terkasih, untuk menjaga kata-kata yang telah diberikan-Nya – bahwa untuk setiap kata dari Jam-jam Sengsara, Dia akan memberikan satu jiwa – tidak ada satu jiwa yang telah Ia selamatkan yang tidak mendapatkan manfaat dari Jam-jam ini.”

Setelah itu, aku kembali pada diriku sendiri, dan ketika aku bertemu Yesus-ku yang manis, aku bertanya kepada-Nya apakah hal itu benar. Dan Dia:

 “Jam-jam ini adalah urutan alam raya; Jam-jam ini menaruh Surga dan bumi di dalam keharmonisan, dan menahan kiriman yang akan menghancurkan dunia. Aku merasakan Darah-ku, luka-luka-ku, cinta-Ku dan segala yang telah Ku-lakukan, ditaruh di dalam sirkulasi; dan itu semua mengalir pada semuanya untuk menyelamatkan semuanya. Dan ketika jiwa-jiwa melakukan Jam-jam Sengsara ini, aku merasa darah-Ku, luka-luka-Ku, kerinduan-Ku untuk menyelamatkan jiwa-jiwa, terhapuskan, dan Aku merasa Hidup-Ku diulang kembali. Bagaimana para mahkluk memperoleh hal yang baik jika tidak dari Jam-jam ini? Mengapa engkau ragu? Hal ini bukan milikmu, tetapi milik-Ku. Engkau telah menjadi instrumen yang tegang dan lemah.”


Untuk setiap kata yang diucapkan jiwa yang merenungkan Jam-jam Sengsara, saluran-saluran komunikasi yang tak terhitung jumlahnya terbuka antara jiwa itu dan Tuhan.

Vol. 12, 12 Juli 1918
Aku sedang mendoakan satu jiwa yang sedang sekarat dengan ketakutan dan kekhawatiran tertentu, dan Yesus yang kucintai datang, berkata padaku:
“Puteri-Ku, mengapa engkau takut? Tidakkah engkau tahu bahwa setiap kata pada Sengsara-Ku, setiap pikiran, belas kasih, pemulihan, kenangan akan kesakitan-kesakitan, bagaikan banyak listrik komunikasi terbuka antara Aku dan jiwa itu, dan jiwa terus mendadani dirinya dengan beragam variasi keindahan-keindahan?”

Santo (Pater) Hannibal di Francia, berkata tentang Jam-jam Sengsara ( atau Jam Jam Sengsara)

Vol 22, 17 Juni 1927
Setelah ini, aku menemukan diriku di luar diriku sendiri, dan ketika melihat Yesus-ku yang manis, aku berjumpa dengan Pater Di Francia. Ia sungguh bergembira, dan ia berkata kepadaku:
     “Tahukah kau berapa banyak kejutan-kejutan manis yang kudapatkan? Aku tidak berpikir sedemikian rupa saat aku masih di bumi, walaupun aku berpikir aku telah melakukan kebaikan dengan menerbitkan Jam-jam Sengsara. Tetapi kejutan-kejutan yang kutemui sungguh indah, mempesona, kelangkaan yang tak pernah kutemui sebelumnya: semua kata tentang Sengsara Tuhan kita berubah menjadi cahaya, yang satu lebih indah daripada yang lainnya – semuanya terangkai bersama; dan cahaya-cahaya ini bertumbuh semakin banyak dan semakin banyak ketika para mahkluk melakukan Jam-jam Sengsara, dengan demikian lebih banyak cahaya menambahkan cahaya yang pertama tadi.
Tapi apa yang paling mengejutkan aku adalah beberapa kata yang aku publikasikan tentang Kehendak Ilahi: setiap perkataan berubah menjadi sebuah matahari dan matahari-matahari ini, terdiri dari semua cahaya dengan sinar-sinarnya, membentuk keindahan yang mengejutkan yang membuat seseorang terpana, terpesona. Engkau tidak dapat membayangkan betapa mengejutkanku saat melihat diriku di tengah-tengah cahaya ini dan matahari-matahari ini – betapa terpuaskannya aku; dan aku bersyukur kepada Kebaikan yang Maha Tinggi, Yesus, yang telah memberikanku kesempatan dan rahmat untuk melakukannya. Kau juga, bersyukurlah pada-Nya untukku.”



Janji-janji Yesus kepada mereka yang merenungkan Jam-jam Sengsara

Ketika Hamba Allah, Luisa Piccarreta, selesai menulis Jam-jam Sengsara Tuhan kita Yesus Kristus, sebagaimana kami sebutkan sebelumnya, ia mengirimkannya kepada Santo Hannibal di Francial dengan sebuah naskah terakhir yang menyertakan surat itu, yang telah kami salin dan publikasikan pada website ini. Dalam surat itu, Luisa berkata sebagai berikut, di antaranya:

 “… aku juga menyertakan sebuah lembaran yang berisih pengaruh-pengaruh dan janji-janji indah yang Yesus buat bagi setiap orang yang melakukan Jam-jam Sengsara ini.”

Kita telah menyebutkan sebelumnya pengaruh-pengaruh dari meditasi Jam-jam Sengsara pada jiwa yang merenungkannya secara sering. Sekarang, kita akan mengenalkanmu beberapa janji indah yang Tuhan kita buat bagi semua yang merenungkan Jam-jam Sengsara.

Bagi mereka yang melakukan Jam-jam Sengsara, Yesus akan menganugerahinya jasa-jasa yang sama seperti Dia yang mengalami Sengsara-Nya.

Vol. 11, 10 April 1913
Dan aku: «Katakan padaku, Kebaikanku, apa yang akan Engkau berikan sebagai imbalan bagi mereka yang melakukan Jam-jam Sengsara yang Kauajarkan padaku?»

Dan Dia: «Puteri-Ku, aku akan melihat Jam-jam Sengsara ini bukan sebagai milikmu, tetapi sebagai yang telah Aku lakukan. Aku akan memberikanmu jasa-jasa-Ku yang sama seperti Aku sedang dalam derita Sengsara-Ku; dan dengan pengaruh-pengaruh yang sama menurut sikap-sikap hati para jiwa. Ini, ketika mereka berada di bumi – dan Aku tidak dapat memberikan mereka imbalan yang lebih hebat lagi. Kemudian, di Surga, Aku akan menempatkan jiwa-jiwa ini di hadapan-Ku, melemparkan anak-anak panah melalui mereka dengan panah-panah cinta dan kepuasan sebanyak waktu mereka lakukan Jam-jam Sengsara-Ku; dan mereka akan melemparkan panah kepada-Ku. Betapa hal ini manis mempesona bagi semua mereka yang terberkati!»

Jika mereka melakukannya bersama dengan Yesus dan dengan Kehendak-Nya sendiri, Yesus akan memberikan mereka satu jiwa untuk setiap kata yang diucapkan, sebab besar-kecilnya ke-efektifan Jam-jam Sengsara ini ada pada besar-kecilnya persatuan mereka bersama Yesus.

Vol. 11, Oktober 1914
«Puteri-Ku, sebagai imbalan telah menulis Jam-jam Sengsara-Ku, untuk setiap kata yang telah engkau tuliskan Aku akan memberikanmu sebuah cium – sebuah jiwa.»

Dan aku: «Cinta-Ku, ini untukku; dan apa yang akan Kauberikan kepada mereka yang akan melakukannya? »

Dan Yesus: «Jika mereka melakukannya bersama Aku dan bersama dengan Kehendak-Ku, Aku juga akan memberikan mereka satu jiwa untuk setiap kata yang akan mereka daraskan, sebab besar-kecilnya ke-efektifan Jam-jam Sengsara ini ada pada besar-kecilnya persatuan mereka dengan Aku. Dengan melakukan ini bersama dengan Kehendak-Ku, ia bersembunyi di dalam Kemauan-Ku, dan karena Kemauan-Ku yang bertindak, Aku dapat menghasilkan segala kebaikan yang Aku inginkan, walaupun hanya melalui satu kata; dan ini, untuk setiap saat engkau melakukan Jam-jam Sengsara ini.»


Apakah Jam-jam Sengsara

JAM-JAM SENGSARA Apakah Jam-jam Sengsara Tuhan Kita Yesus Kristus? Pada usia 17 tahun, Hamba Allah (Servant of God) Luisa Piccarret...