JAM-JAM SENGSARA
Apakah Jam-jam Sengsara Tuhan Kita Yesus Kristus?
Pada usia 17 tahun, Hamba
Allah (Servant of God) Luisa Piccarreta menulis novena-nya yang pertama
persiapan Natal dengan meditasi 9 jam. Setelah menyelesaikannya, Tuhan kita
mengundangnya untuk meditasi terus menerus pada 24 jam terakhir dimana Ia
menderita selama kejadian Sengsara-Nya, dimulai dengan saat ketika Ia
mengucapkan perpisahan pada Ibu-Nya (yaitu, sebelum mewujudkan Ekaristi) dan
diakhiri dengan saat ketika Yesus dimakamkan.
Di setiap jam Sengsara-Nya,
Tuhan kita mengundang kita untuk menemaninya dan memberikan penghiburan dengan
cinta kita; dengan cara ini, sedikit demi sedikit ketika kita memasuki setiap
peristiwa, setiap kata, setiap kebenaran dan setiap penderitaan, kita akan
mulai mengerti betapa besarnya Cinta Tuhan untuk kita dan tidaklah mungkin bagi
kita untuk ingin mencintai Dia sebanyak yang Ia layak dicintai oleh kita.
Dengan cara ini, kita akan memperdalam pengertian kita tidak hanya Sengsara
Eksternal yang ditahan oleh Yesus, tetapi juga seluruh penderitaan-penderitaan
intim-Nya, tersembunyi di mata para mahkluk, yang merupakan Sengsara Internal.
Untuk itulah, merenungkan
pada satu dari Jam-jam Sengsara berarti bersatu dengan Yesus dan melakukan
segala sesuatu yang Ia lakukan setiap satu kejadian Sengsara-Nya. Dalam artian
bersatu dengan doa-doa dan pemulihan-pemulihan yang dipersembahkan Yesus secara
interior kepada Bapa saat Ia sedang didera, dimahkotai duri, disalibkan, dan
sebagainya, dan untuk tujuan ini, kita mengikuti buku, “The 24 Hours of the
Passion of Our Lord Jesus Christ.” Dengan cara demikian, setiap waktu kita
membaca, merenungkan dan menyatu di dalam setiap jam Sengsara, kita harus
mencoba untuk menjadikan doa-doa, intensi-intensi dan pemulihan-pemulihan Yesus
sebagai milik kita sendiri agar bersama Dia kita dapat mempersembahkannya
kepada Bapa bagi keselamatan jiwa-jiwa dan bermanfaat bagi semua umat manusia.
Setelah Hamba Allah Luisa
Piccarreta telah melakukan secara terus menerus Jam-jam Sengsara lebih dari
tiga puluh tahun, Santo Hannibal Maria di Francia, yang telah ditunjuk oleh
“the Ecclesiastical Censor” bagi semua tulisannya, memerintahkan di bawah
Kepatuhan yang Suci untuk menuliskan semuanya itu. Sebagai hasilnya kami
memiliki Buku Surga ini. Melihat kekayaan dari isi dan melihat sekilas semua
kebaikan yang akan berlaku bagi jiwa-jiwa, Santo Hannibal mencetak empat edisi
pertama buku ini yaitu pada tahun 1915, 1916, 1917 dan 1924.
Hamba Allah, Luisa Piccarreta |
Setelah Hamba Allah Luisa
Piccarreta selesai menulis naskah asli, ia mengirimkannya kepada Santo Hannibal
bersama dengan sebuah surat. Di dalam surat ini ia berbicara tentang kepuasan
yang dirasakan Yesus kapan pun kita bermeditasi akan Jam-jam ini. Luisa berkata, “seolah Yesus mendengarkan
suara-Nya sendiri dan doa-doa-Nya diperbanyak di dalam pemulihan-pemulihan itu,
seperti doa-doa yang dinaikkan-Nya kepada Bapa selama 24 jam saat Sengsara-Nya
yang sedih.” Juga, Luisa menyertakan bersama naskah dan surat akan beberapa
catatan dimana ia cantumkan pengaruh-pengaruh dan janji-janji yang dibuat Yesus
bagi siapapun yang bermeditasi akan Jam-jam Sengsara-Nya ini.
Baca pengaruh-pengaruh dan janji-janji Tuhan kita yang
disertakan oleh Hamba Allah Luisa Piccarreta di dalam naskah Jam-jam Sengsara…
Jam-jam Sengsara Tuhan kita Yesus Kristus
24 Jam Sengsara Tuhan kita Yesus Kristus
17.00 – 18.00
18.00 – 19.00
19.00 – 20.00
20.00 – 21.00
21.00 – 22.00
22.00 – 23.00
23.00 – 00.00
00.00 – 01.00
01.00 – 02.00
02.00 – 03.00
03.00 – 04.00
04.00 – 05.00
05.00 – 06.00
06.00 – 07.00
07.00 – 08.00
08.00 – 09.00
09.00 – 10.00
10.00 – 11.00
11.00 – 12.00
12.00 – 13.00
13.00 – 14.00
14.00 – 15.00
15.00 – 16.00
16.00 – 17.00
Manfaat-manfaat bermeditasi Jam-jam Sengsara
Pengaruh-pengaruh yang kita
peroleh jika kita secara teratur bermeditasi akan Sengsara Tuhan kita Yesus
Kristus sungguh mengagumkan. Di dalam sejarah Gereja kita dapat melihat contoh
yang tak terbilang banyaknya akan kehidupan para kudus. Cara yang paling
efektif untuk bermeditasi akan Sengsara Tuhan kita adalah dengan buku
mengagumkan ini, “The Hours of the Passion of Our Lord Jesus Christ.” (Jam-jam
Sengsara Tuhan kita Yesus Kristus).
Di dalam buku ini, Yesus
memegang tangan kita dan memperkenalkan pada kita secara manis satu per satu
secara tegas saat-saat berbeda akan Sengsara-Nya, dari saat Ia
mengucapkan selamat tinggal kepada Bunda-Nya yang Terkudus, yaitu sebelum
memulai Sengsara-Nya, sampai perpisahan-Nya dengan sang Bunda di makam.
Dengan kehalusan yang tak
terjelaskan Yesus mengajarkan kita untuk hidup bersama-Nya di setiap saat akan
Sengsara-Nya, untuk memberikan kepada-Nya penghiburan dan kenyamanan yang
sejati, pemulihan bernilai dan ucapan syukur yang layak kepada seorang Tuhan,
yang menjadi manusia, merendahkan Diri-Nya sendiri sampai ke kedalaman jurang
kita.
Lebih jauh lagi, Yesus
menaruh di dalam jiwa yang memasuki jam-jam ini, sebuah roh yang baru, sebuah
sikap hati yang baru, sebuah kehidupan yang baru, yang benar-benar Ilahi,
hingga jiwa itu terus-menerus merenungkan Sengsara Yesus sepanjang hari, dan
lebih lagi, hidup di setiap peristiwa-peristiwa tersebut di kehidupan jiwa itu.
Jiwa itu melebur di dalam
kasih dan kesedihan yang ekstrim ini, mulai berubah menjadi Yesus, sehingga
menerima buah utuh yang Tuhan kita ingin berikan kepada kita melalui
penderitaan-penderitaan-Nya. Buah dari urutan asli dari saat kita diciptakan
dan yang dirampas oleh dosa dari kita; untuk “Hidup di dalam Kehendak Tuhan”,
“Jadilah kehendak-Mu di atas bumi seperti di dalam Surga,”, sebagaimana Yesus mengajarkannya sendiri kepada kita dan melalui tulisan Hamba Allah Luisa Piccarreta.
Untuk mengembalikan kita
kepada keadaan, tempat dan tujuan asli satu-satunya alasan Tuhan telah
menciptakan kita bagi keabadian, bagi kemuliaan Tuhan.
Marilah kita buat daftar
beberapa pengaruh yang disebutkan oleh Tuhan kita kepada Hamba Allah Luisa
Piccarreta yang berhubungan dengan meditasi Jam-jam Sengsara Tuhan kita Yesus
Kristus:
Pemikiran yang terus menerus akan Sengsara membentuk
sebuah pancuran air di dalam hati jiwa bagi kemuliaan Tuhan dan bagi kebaikan
semua ciptaan.
Vol. 11, 10 April 1913
“Seseorang yang selalu
memikirkan Sengsara-Ku membentuk sebuah pancuran di dalam hatinya dan
semakin ia memikirkan tentang hal itu, semakin besarlah pancuran itu. Dan
seperti air yang memancar adalah air umum bagi setiap orang, dengan cara yang
sama, pancuran akan Sengsara-Ku ini yang terbentuk di hatinya akan berguna bagi
kebaikan jiwa, bagi kemuliaan-Ku, dan bagi kebaikan semua ciptaan.”
Jam-jam Sengsara merupakan doa-doa dan
pemulihan-pemulihan Yesus yang sama.
Vol.11, 6 September 1913
“Puteri-Ku… Jam-jam
Sengsara-Ku, yang merupakan doa-doa-Ku sendiri, pemulihan-pemulihan-Ku dan
seluruhnya cinta, telah keluar dari kedalaman Hati-Ku. Mungkin engkau telah
melupakan berapa kali Aku telah menyatukan Diri-Ku sendiri denganmu untuk
melakukannya bersama-sama, dan Aku telah mengubah hukuman-hukuman menjadi
rahmat bagi seluruh dunia?”
“O, betapa Aku
menginginkan paling tidak satu orang di setiap kota, daerah dan negara untuk
melakukan meditasi-meditasi ini! Kenyataannya, hal itu akan terjadi, seolah Aku
mendengarkan suara dan doa-doa-Ku sendiri di setiap negara, dan Keadilan-Ku,
begitu dibenci di waktu-waktu ini, sebagian akan diredakan.”
Vol. 11, Oktober 1914
“Jam-jam ini paling berharga karena jam-jam
itu tidak lain tidak bukan adalah pengulangan dari apa yang Aku lakukan di
dalam peristiwa kehidupan fana-Ku, dan yang terus Aku lakukan di dalam Sakramen
yang Maha Kudus. Ketika Aku mendengarkan Jam-jam Sengsara-Ku ini, Aku
mendengarkan sendiri suara-Ku, doa-doa-Ku sendiri. Di dalam jiwa itu Aku
melihat Kehendak-Ku – yang menginginkan kebaikan bagi semuanya dan memulihkan
semuanya – dan Aku merasa ditarik untuk ditinggal di dalam dia, untuk dapat
melakukan apa yang ia lakukan dalam dirinya sendiri. Oh, betapa Aku ingin bahkan
satu jiwa saja di setiap kota melakukan Jam-jam Sengsara-Ku ini! Aku akan
mendengarkan Diri-Ku sendiri di setiap kota, dan keadilan-Ku, murka besar di
saat-saat ini, akan reda sebagian.”
Mengulangi Jam-jam Sengsara selalu memberikan Yesus
kepuasan yang besar sehingga sebagai imbalannya Ia membalas dengan berlimpah
jiwa itu dengan cahaya dan kemuliaan baru, rahmat-rahmat baru di bumi dan di
Surga.
Vol. 11, 4 November 1914
“Aku sedang melakukan Jam Sengsara dan Yesus,
merasa senang, berkata padaku: “Puteri-Ku, jika saja kautahu betapa kepuasan
besar yang Kurasakan melihat engkau mengulangi Jam-Jam Sengsara-Ku – selalulah
mengulanginya lagi dan lagi – engkau akan bahagia. Benarlah bahwa para kudus-Ku
telah merenungkan Sengsara-Ku dan telah memahami begitu besarnya apa yang telah
Kuderita, meleleh di dalam airmata belas kasih, begitu besar, sehingga merasa
begitu dihabiskan bagi cinta akan kesakitan-kesakitan-Ku; tetapi tidak secara
terus-menerus yang demikian, dan diulangi seringkali dengan teratur seperti
ini. Dengan demikian Aku dapat mengatakan bahwa engkau adalah yang pertama yang
memberikan-Ku kesenangan ini, begitu besar dan istimewa, ketika engkau
menyimpan bagian-bagian – jam per jam – akan hidup-Ku dan akan apa yang telah
Kuderita. Dan aku begitu merasa ditarik sehingga, jam per jam, Aku memberikanmu
makanan ini dan Aku makan makanan yang sama bersamamu, melakukan apa yang
kaulakukan bersamamu. Ketahuilah, bagaimanapun, bahwa Aku akan memberikan
imbalan kepadamu dengan berlimpah dengan cahaya baru dan rahmat-rahmat baru;
dan bahkan setelah kematianmu, setiap saat jiwa-jiwa di bumi melakukan Jam-jam
Sengsara-Ku, di Surga aku akan mengenakanmu dengan pakaian cahaya dan kemuliaan
yang baru.
Siapapun yang melakukan Jam-jam Sengsara ini membuat
Kehidupan Yesus menjadi hidupnya sendiri dan mengambil
tanggungjawab-tanggungjawab-Nya yang sama.
Vol. 11, 6 November 6 1914
“Ketika aku meneruskan Jam-jam Sengsara
seperti biasanya, Yesus-ku terkasih berkata kepadaku: “Puteri-Ku, dunia ini
terus menerus membarui Sengsara-Ku; dan karena kebesaran-Ku menyelubungi
segalanya, dari dalam dan luar para mahkluk, dari kontak dimana aku dipaksa
menerima paku-paku, duri-duri, cambukan-cambukan, cemooh-cemooh, ludahan dan
semua yang lainnya yang Kuderita di dalam Sengsara – dan masih banyak lagi.
Sekarang, saat melakukan kontak dengan jiwa-jiwa yang melakukan Jam-jam
Sengsara-Ku aku masih merasakan paku-paku disingkirkan, duri-duri dicabuti,
luka-luka diobati, ludahan diseka. Aku merasa Aku diberikan imbalan di dalam
kebaikan terhadap kejahatan yang dilakukan oleh yang lainnya kepada-Ku, dan di
dalam merasakan kontak dengan mereka, tidak ada yang menyakiti Aku, tetapi
hanya kebaikan sehingga aku semakin dan semakin bersandar pada mereka.”
Tambahan lagi, kembali berbicara mengenai Jam-jam Sengsara ini, Yesus terberkati mengatakan:
“Puteri-Ku, ketahuilah bahwa
dengan melakukan Jam-jam ini jiwa itu mengambil pikiran-pikiran-Ku menjadi
pikiran-pikirannya sendiri; dia mengambil pemulihan-pemulihan, doa-doa,
hasrat-hasrat, kasih-kasih-Ku dan bahwa serat-serat yang paling mesra,
diambilnya menjadi miliknya sendiri. Dan menaikkannya antara Surga dan bumi, ia
melakukan tugas yang sama, dan sebagai co-redemptrix (penebus pendamping), ia
berkata bersama-Ku: ‘Ecce ego, mitte me [Inilah Aku, kirimlah Aku] – Aku ingin
memulihkan semuanya, menjawab semuanya, dan memohon kebaikan bagi semuanya’.”
“Sebarkanlah lebih lagi, sebarkanlah lebih lagi!”
Jam-jam ini adalah seruputan-seruputan kecil kemanisan
yang dapat diberikan jiwa-jiwa kepada Yesus. Ketika satu jiwa mem-fokuskan
pikirannya di dalam kehidupan, sengsara dan doa-doa Yesus, para malaikat
mengelilingi jiwa ini untuk mengambil kata-kata, doa-doa, belaskasih, airmata
dan persembahan-persembahannya dan menyatukannya dengan semua milik Yesus,
mereka membawanya kepada Keagungan Ilahi untuk diperbaharui di dalam Yesus
kemuliaan akan Kehidupan-Nya.
Vol. 11, 13 Oktober 1916
Aku sedang melakukan Jam-jam
Sengsara, dan Yesus terberkati berkata kepadaku:
“Puteri-Ku, di dalam
perjalanan hidup yang fana, ribuan dan ribuan malaikat adalah arak-arakan
Kemanusiaan-Ku, mengumpulkan semua yang telah Aku lakukan – langkah-langkah-Ku,
karya-karya-Ku, kata-kata-Ku, dan bahkan helaan nafas-Ku,
kesakitan-kesakitan-Ku, tetesan-tetesan Darah-Ku – singkatnya, semuanya. Mereka
adalah para malaikat yang bertugas menjaga-Ku, dan memberikan-Ku penghormatan;
patuh pada setiap permintaan-Ku, mereka akan mengangkat dan membawanya ke
Surga, untuk diberikan kepada Bapa akan apa yang sedang Aku lakukan.
Sekarang para malaikat ini
memiliki sebuah tugas istimewa, dan sebagaimana jiwa mengingat Kehidupan-Ku,
Sengsara-Ku, Darah-Ku, luka-luka-Ku, doa-doa-Ku, mereka mengelilingi jiwa ini
dan mengumpulkan kata-katanya, doa-doanya, tindakan-tindakan belas kasihnya
bagi-Ku, airmatanya dan persembahan-persembahannya; mereka menggabungkannya
dengan semua milik-Ku, dan mereka membawanya ke hadapan Keagungan-Ku untuk
diperbaharui bagi-Ku kemuliaan akan Kehidupan-Ku.
Kegembiraan para malaikat
sangatlah besar sehingga, dengan penuh hormat, mereka mendengarkan apa
yang diucapkan jiwa itu dan berdoa bersamanya. Jadi, betapa begitu
dengan perhatian dan hormat-lah satu jiwa harus melakukan Jam-jam ini, berpikir
bahwa para malaikat tergantung pada bibir-bibirnya untuk mengulangi apa yang
diucapkannya.”
Kemudian Ia menambahkan:
“Setelah sebegitu banyak kepahitan yang diberikan para mahkluk pada-Ku, Jam-jam
ini adalah seruputan-seruputan kecil yang manis yang diberikan jiwa-jiwa
kepada-Ku; tetapi karena begitu banyaknya seruputan-seruputan pahit yang
Kuterima, seruputan manis itu terlalu sedikit. Untuk itu, sebarkanlah lebih
lagi, sebarkanlah lebih lagi!”
Bapa
Surgawi mendapatkan kemuliaan-Nya di dalam Yesus, kepuasan dan kepuasan yang
paling sempurna dan cinta akan kebaikan bagi setiap orang, sehingga Ia ingin
mendapatkan di dalam jiwa-jiwa agar, seperti Yesus, menyerupai Dia.
Jiwa harus
mengulangi niat-niat Yesus di setiap jam dimana ia bermeditasi akan Sengsara,
di dalam setiap tindakan, di dalam segalanya. Jadi, Keadilan Ilahi akan
diredakan.
Vol. 11, 9 Desember 1916
“Puteri-Ku, janganlah menambah
kesakitan-kesakitan-Ku dengan khawatir – sudah terlalu banyak. Aku tidak
menginginkan ini darimu; sebaliknya, aku ingin engkau membuat
kesakitan-kesakitan-Ku, doa-doa-Ku dan seluruhnya Diri-Ku sebagai milik-Mu,
dengan cara demikian aku akan menemukan di dalam engkau satu lagi AKU. Di
saat-saat ini Aku ingin kepuasan-kepuasan yang besar, dan hanya orang yang
membuat Aku menjadi miliknya sendiri yang dapat memberikan itu semua
kepada-Ku.
Yang didapatkan Bapa di dalam
Aku – kemuliaan, kesenangan, cinta, kepuasan-kepuasan utuh dan sempurna, dan
bagi kebaikan semuanya – aku ingin menemukan di dalam jiwa-jiwa ini, seperti
banyak Yesus-Yesus lain yang menyerupai Aku. Intensi-intensi ini harus
kau-ulangi di setiap Jam Sengsara yang kaulakukan, di dalam setiap tindakan – di
dalam segalanya. Jika aku tidak menemukan kepuasan-kepuasan-Ku – ah,
berakhirlah dunia! Pukulan-pukulan akan tercurah. Ah, puteri-Ku! Ah,
puteri-Ku!” Dan Ia menghilang.
Dunia telah kehilangan keseimbangannya karena ia telah
kehilangan pikiran akan Sengsara Yesus. Dunia telah berlaku bagai seorang anak
yang tidak berhasrat untuk mengenali ibunya atau seperti seorang rasul yang
mengabaikan gurunya dan tidak ingin mendengarkan pengajaran-pengajarannya.
Mereka telah menjadi rasa sakit bagi mereka sendiri, teror dan kesedihan bagi
masyarakat mereka. Manusia telah menjadi: teror dan kesakitan,
kesakitan tanpa ampun.
Vol. 11, 2 Februari 1917
Seperti biasa, aku
mendapatkan diriku di luar diriku sendiri, dan aku menemukan Yesusku terkasih
selalu, begitu banyak darah menetes, dengan sebuah mahkota duri yang mengerikan
susah payah melihat aku melalui duri-duri itu. Ia berkata kepadaku:
“Puteri-Ku, dunia telah
menjadi tidak seimbang karena ia telah kehilangan pemikiran akan Sengsara-Ku.
Di dalam kegelapan, dunia tidak menemukan cahaya Sengsara-Ku yang dapat
meneranginya; seandainya dunia tahu akan hal itu, kekasih-Ku, dan betapa mahal
harga jiwa-jiwa bagi-Ku, dunia akan berpaling untuk mengasihi Yang Esa yang
telah sungguh-sungguh mengasihinya; dan cahaya Sengsara-Ku akan menuntunnya,
menaruhnya sebagai penjaga terhadap semua bahaya. Di dalam kelemahan, dunia
tidak menemukan kekuatan Sengsara-Ku yang seharusnya akan menopangnya. Di dalam
ketidaksabaran, dunia tidak menemukan cermin kesabaran-Ku yang akan
menginfuskan ke dalamnya ketenangan dan penyerahan diri; dan di hadapan
kesabaran-Ku, merasa malu, dunia akan melakukan tugasnya untuk menguasai
dirinya. Di dalam kesakitan-kesakitan, dunia tidak menemukan penghiburan di
dalam kesakitan-kesakitan yang telah seorang Tuhan tanggung, menanggung kesakitan-kesakitannya akan menginfuskan ke dalamnya cinta akan penderitaan. Di
dalam dosa, dunia tidak menemukan kekudusan-Ku yang menaruh dirinya sendiri di
depan dosa itu, dunia akan menginfuskan ke dalamnya kebencian akan dosa.
Ah! Manusia telah
menyalahgunakan segalanya, sebab di dalam segalanya manusia telah
menyingkirkan Dia yang dapat menolongnya. Inilah sebabnya mengapa dunia telah
kehilangan keseimbangannya. Ia berlaku seperti seorang anak kecil yang tidak
lagi mengenali ibunya; atau seorang rasul yang menyangkal gurunya, tidak lagi ingin
mendengarkan ajaran-ajarannya, atau mempelari pelajaran-pelajarannya. Apakah
yang akan terjadi dengan anak ini dan dengan rasul ini? Mereka akan menjadi
kesedihan itu sendiri, dan menjadi teror dan kesedihan masyarakat. Manusia telah
menjadi sedemikian rupa – teror dan kesedihan; tetapi sebuah kesedihan tanpa
belas kasihan. Ah! Manusia semakin parah dan parah, dan aku menangisinya dengan
airmata darah!”
“Jam-jam ini (Jam Sengsara) ini adalah keteraturan
alam raya, yang mempersiapkan keharmonisan antara Surga dan bumi, dan memaksa
Aku tidak menghancurkan dunia.”
Saat bermeditasi pada Jam-jam
Sengsara Tuhan kita Yesus Kristus, Darah-Nya, luka-luka-Nya, cinta dan segala
yang Ia lalui, itu adalah menaruh di dalam sirkulasi pemulihan-Nya sendiri bagi
keselamatan semuanya. Hal ini bagaikan kehidupan Yesus sendiri diulang lagi.
Vol. 12, 16 Mei 1917
Kemudian aku menemukan diriku
di luar diriku sendiri. Aku berada di tengah banyak jiwa yang berkata kepadaku
– tampaknya mereka adalah jiwa-jiwa di api penyucian dan para kudus, dan mereka
menyebutkan satu nama yang kukenal, yang meninggal belum lama ini – dan mereka
berkata kepadaku:
“Dia (Yesus) merasa gembira melihat bahwa
tidak ada satu pun jiwa yang masuk ke Api Penyucian tanpa memiliki tanda
Jam-jam Sengsara; dan dikelilingi oleh arak-arakan Jam-jam ini dan ditolong
oleh Jam-jam ini, jiwa-jiwa dibawa ke tempat yang aman. Dan tidak ada satu jiwa
yang terbang ke dalam Surga tanpa ditemani Jam-jam Sengsara ini. Jam-jam ini
terus menerus membuat embun hujan turun dari Surga ke bumi, ke dalam Api
Penyucian dan bahkan ke dalam Surga.”
Saat mendengarkan ini, aku
berkata pada diriku sendiri: “Mungkin Yesus-ku yang terkasih, untuk menjaga
kata-kata yang telah diberikan-Nya – bahwa untuk setiap kata dari Jam-jam
Sengsara, Dia akan memberikan satu jiwa – tidak ada satu jiwa yang telah Ia
selamatkan yang tidak mendapatkan manfaat dari Jam-jam ini.”
Setelah itu, aku kembali pada
diriku sendiri, dan ketika aku bertemu Yesus-ku yang manis, aku bertanya
kepada-Nya apakah hal itu benar. Dan Dia:
“Jam-jam ini adalah urutan alam raya; Jam-jam
ini menaruh Surga dan bumi di dalam keharmonisan, dan menahan kiriman yang akan
menghancurkan dunia. Aku merasakan Darah-ku, luka-luka-ku, cinta-Ku dan segala
yang telah Ku-lakukan, ditaruh di dalam sirkulasi; dan itu semua mengalir pada
semuanya untuk menyelamatkan semuanya. Dan ketika jiwa-jiwa melakukan Jam-jam
Sengsara ini, aku merasa darah-Ku, luka-luka-Ku, kerinduan-Ku untuk
menyelamatkan jiwa-jiwa, terhapuskan, dan Aku merasa Hidup-Ku diulang kembali.
Bagaimana para mahkluk memperoleh hal yang baik jika tidak dari Jam-jam ini?
Mengapa engkau ragu? Hal ini bukan milikmu, tetapi milik-Ku. Engkau telah
menjadi instrumen yang tegang dan lemah.”
Untuk setiap kata yang diucapkan jiwa yang merenungkan
Jam-jam Sengsara, saluran-saluran komunikasi yang tak terhitung jumlahnya terbuka antara jiwa itu dan Tuhan.
Vol. 12, 12 Juli 1918
Aku sedang mendoakan satu
jiwa yang sedang sekarat dengan ketakutan dan kekhawatiran tertentu, dan Yesus
yang kucintai datang, berkata padaku:
“Puteri-Ku, mengapa engkau
takut? Tidakkah engkau tahu bahwa setiap kata pada Sengsara-Ku, setiap pikiran,
belas kasih, pemulihan, kenangan akan kesakitan-kesakitan, bagaikan banyak
listrik komunikasi terbuka antara Aku dan jiwa itu, dan jiwa terus mendadani
dirinya dengan beragam variasi keindahan-keindahan?”
Santo (Pater) Hannibal di Francia, berkata tentang
Jam-jam Sengsara ( atau Jam Jam Sengsara)
Vol 22, 17 Juni 1927
Setelah ini, aku menemukan
diriku di luar diriku sendiri, dan ketika melihat Yesus-ku yang manis, aku
berjumpa dengan Pater Di Francia. Ia sungguh bergembira, dan ia berkata
kepadaku:
“Tahukah kau berapa banyak kejutan-kejutan
manis yang kudapatkan? Aku tidak berpikir sedemikian rupa saat aku masih di
bumi, walaupun aku berpikir aku telah melakukan kebaikan dengan menerbitkan
Jam-jam Sengsara. Tetapi kejutan-kejutan yang kutemui sungguh indah, mempesona,
kelangkaan yang tak pernah kutemui sebelumnya: semua kata tentang Sengsara
Tuhan kita berubah menjadi cahaya, yang satu lebih indah daripada yang lainnya
– semuanya terangkai bersama; dan cahaya-cahaya ini bertumbuh semakin banyak dan
semakin banyak ketika para mahkluk melakukan Jam-jam Sengsara, dengan demikian
lebih banyak cahaya menambahkan cahaya yang pertama tadi.
Tapi apa yang paling
mengejutkan aku adalah beberapa kata yang aku publikasikan tentang Kehendak
Ilahi: setiap perkataan berubah menjadi sebuah matahari dan matahari-matahari
ini, terdiri dari semua cahaya dengan sinar-sinarnya, membentuk keindahan yang
mengejutkan yang membuat seseorang terpana, terpesona. Engkau tidak dapat
membayangkan betapa mengejutkanku saat melihat diriku di tengah-tengah cahaya
ini dan matahari-matahari ini – betapa terpuaskannya aku; dan aku bersyukur
kepada Kebaikan yang Maha Tinggi, Yesus, yang telah memberikanku kesempatan dan
rahmat untuk melakukannya. Kau juga, bersyukurlah pada-Nya untukku.”
Janji-janji Yesus kepada mereka yang merenungkan
Jam-jam Sengsara
Ketika Hamba Allah, Luisa
Piccarreta, selesai menulis Jam-jam Sengsara Tuhan kita Yesus Kristus,
sebagaimana kami sebutkan sebelumnya, ia mengirimkannya kepada Santo Hannibal
di Francial dengan sebuah naskah terakhir yang menyertakan surat itu, yang
telah kami salin dan publikasikan pada website ini. Dalam surat itu, Luisa berkata
sebagai berikut, di antaranya:
“… aku juga menyertakan sebuah lembaran yang
berisih pengaruh-pengaruh dan janji-janji indah yang Yesus buat bagi setiap
orang yang melakukan Jam-jam Sengsara ini.”
Kita telah menyebutkan
sebelumnya pengaruh-pengaruh dari meditasi Jam-jam Sengsara pada jiwa yang
merenungkannya secara sering. Sekarang, kita akan mengenalkanmu beberapa janji indah yang Tuhan kita buat bagi semua yang merenungkan Jam-jam
Sengsara.
Bagi mereka yang melakukan Jam-jam Sengsara, Yesus
akan menganugerahinya jasa-jasa yang sama seperti Dia yang mengalami
Sengsara-Nya.
Vol. 11, 10 April 1913
Dan aku: «Katakan padaku,
Kebaikanku, apa yang akan Engkau berikan sebagai imbalan bagi mereka yang
melakukan Jam-jam Sengsara yang Kauajarkan padaku?»
Dan Dia: «Puteri-Ku, aku akan
melihat Jam-jam Sengsara ini bukan sebagai milikmu, tetapi sebagai yang telah
Aku lakukan. Aku akan memberikanmu jasa-jasa-Ku yang sama seperti Aku sedang
dalam derita Sengsara-Ku; dan dengan pengaruh-pengaruh yang sama menurut
sikap-sikap hati para jiwa. Ini, ketika mereka berada di bumi – dan Aku tidak
dapat memberikan mereka imbalan yang lebih hebat lagi. Kemudian, di Surga, Aku
akan menempatkan jiwa-jiwa ini di hadapan-Ku, melemparkan anak-anak panah
melalui mereka dengan panah-panah cinta dan kepuasan sebanyak waktu mereka
lakukan Jam-jam Sengsara-Ku; dan mereka akan melemparkan panah kepada-Ku.
Betapa hal ini manis mempesona bagi semua mereka yang terberkati!»
Jika mereka melakukannya bersama dengan Yesus dan
dengan Kehendak-Nya sendiri, Yesus akan memberikan mereka satu jiwa untuk
setiap kata yang diucapkan, sebab besar-kecilnya ke-efektifan Jam-jam Sengsara
ini ada pada besar-kecilnya persatuan mereka bersama Yesus.
Vol. 11, Oktober 1914
«Puteri-Ku, sebagai imbalan
telah menulis Jam-jam Sengsara-Ku, untuk setiap kata yang telah engkau tuliskan
Aku akan memberikanmu sebuah cium – sebuah jiwa.»
Dan aku: «Cinta-Ku, ini
untukku; dan apa yang akan Kauberikan kepada mereka yang akan melakukannya? »
Dan Yesus: «Jika mereka melakukannya bersama Aku
dan bersama dengan Kehendak-Ku, Aku juga akan memberikan mereka satu jiwa untuk
setiap kata yang akan mereka daraskan, sebab besar-kecilnya ke-efektifan
Jam-jam Sengsara ini ada pada besar-kecilnya persatuan mereka dengan Aku.
Dengan melakukan ini bersama dengan Kehendak-Ku, ia bersembunyi di dalam
Kemauan-Ku, dan karena Kemauan-Ku yang bertindak, Aku dapat menghasilkan segala
kebaikan yang Aku inginkan, walaupun hanya melalui satu kata; dan ini, untuk
setiap saat engkau melakukan Jam-jam Sengsara ini.»